RPL Layer Technologi & Framework Action (tahap Requirment)

apa itu Layer technologi? apa pula tuh Framework Action?. bingung?
hehe santai sob... mari kita bahas pelan pelan.. tarik napas dalam dalam en letss go.. :P
tapi tapi.. sebelum membahas Layer technologi kita mengetahui dulu apa itu sebenarnya Software. karena lucu aja gangerti apa itu software tapi paham tentang layer technologi (yang secara garis besar sebenernya adalah hal yang perlu di perhatikan dalam membuat software). software bukan sekedar perangkat lunak. jadi apa itu software?

Software merupakan perangkat lunak yang mana dalam pengembangannya ada terdapat programing, procedure, data/database, dan yang paling penting adalah dokumentasi. dokumentasi sangat bermanfaat untuk kedepannya apabila terjadi kerusakan pada sistem, dengan adanya dokumentasi software akan mudah untuk memperbaikinya.

software sering gagal (tidak dipakai) karena tidak adanya maintenance dan dokumentasi.

nah dalam pengembangan software, ada Layer Technology, tahapan hal hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan software. apa saja kah itu?

(gambar)

pada lapisan paing bawah adalah Quality Focus. yang dimaksud dengan quality focus adalah memenuhi kebutuhan user, dan efektif serta efisien (kinerjanya) baik dari segi waktu maupun biaya.

efisien menghemat/mengurangi kebutuhan baik dari segi waktu maupun biaya.
efektif tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

yang harus di perhatikan setelah itu adalah layer/lapisan selanjutnya, yaitu Process Model. pemilihan process model dalam pengembangan software juga harus diperhatikan. dengan memperhatikan biaya yang kita punya, terus lama waktu pembuatan software dll kita harus memilih process model yang tepat. model proses yang bisa kita gunakan bisa berupa waterfall, RAD, prototype dll yang bisa anda lihat lebih lengkap disini.

selanjutnya layer methode dan tools (nah yang ini belum dibahas di kampus :P )

Untuk memenuhi syarat layer yang paling bawah (Quality Focus) dibutuhkan Framework action.
Framework action adalah urutan/tahapan2 yang harus di lalui/dikerjakan agar software yang dibuat berkualitas dan sesuai dengan yang di butuhkan user.

(nah sudah tau sekarang apa itu Framework action kan ^^)
mari kita bahas apa saja tahapan2 tersebut.

Framework Action


secara garis besar, berkut adalah tahapan-tahapan dalam framework action

1. COMUNICATION : pengembang software bertemu dengan user untuk membicarakan keinginan user, fitur-fitur apa saja yang dinginkan user, dll.

2. PLANING : pada tahap ini, kita menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, biaya, teknologi apa saja yang dibutuhkan, tools apa saja. dll. pada tahap ini kita membuat Road Map, yang bertujuan untuk menentukan list pekerjaan pada tiap tiap bulannya. misalnya waktu pengerjaan software 3 bulan, pada roadmap ditentukan pada bulan pertama minggu pertama apa saja yang dikerjakan, minggu kedua apa yang dikerjakan, minggu ketiga dst.

3. MODELLING : pada tahap ini dibagi menjadi 2 bagian,
a. Analysis requirment (menganalisa fungsi (DFD), dan Data (DFD))
b. Design, menentukan struktur menu, database dan interface.
4. CONSTRUCTION : membuat software berdasarkan design yang sudah dibuat.

untuk artikel kali ini akan membahas tahap pertama comunication/requirment terdapat bagian bagian nya lagi. jadi kita ga sembarangan aja mencari informasi kebutuhan user tadi. agar software yang kita buat pun sesuai dengan kebutuhan user.

Requirment


tahapan requirment dibagi menjadi : Inception (permulaan), Elicitation (perolehan), Negosiation, Validasi

1. Inception
pada tahap ini kita mengetahui basic problem (permasalahan dasar) dari si user. apa masalah mereka selama ini, dan kemudian mengetahui siapa yang menginginkan/membutuhkan solusi.
mengetahui solusi yang di inginkan.
pada tahap ini juga diharuskan sudah membangun sebuah komunikasi awal yang efektif antar software enginer dan user.

2. Elicitation
tahap inilah tahap yang paling lama dalam tahapan Requirment. dimana tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan semua data dari stake holder (yang berkepentigan dengan software yang dibuat)
misalnya : software akademik kampus, yang berkepentingan adalah mahaiswa, dosen, karyawan, dekan, masyarakat, bank (untuk pembayaran spp)
pada tahap ini juga mengetahui stak holder apa saja yang bisa menggunakan sistem (misalnya mahaiswa bisa menggunakan sistem pengisian KRS, pemilihan dosen, tapi tidak bisa menggunakan sistem pengisian nilai) *gawat juga kalau mahaiswa bisa mengisi nilai sendiri :P

kegiatan pada tahapan Elicitation yaitu
- set meeting/pertemuan antara Software enginering dengan client/user
- buat aturan dan sanksi untuk mempersiapakn meeting bagi pihak (baik S.E maupun user) yang tidak mengikuti meeting, yang sering terlambat menghadiri meeting dll.
- mempersiapkan agenda meeting
- ada fasilitator yang memoderatori meeting agar meeting benar-benar berkualitas
- ada peralatan meeting. seperti laptop, infokus, spidol, flipchart dll.

tujuan pada bagian elicitation adalah mempertemukan stake holder, mencarikan solusi, baik berupa technical (software/hardware) maupun solusi proses, mengetahui semua kebutuhan software.
apabila dari masing2 kebutuhan stake holder ada yang bertentangan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu negosiation.

Negosiation
mencari win win solution antar stake holder untuk mencapai kesepakatan yang sama-sama menguntungkan (atau setidaknya tidak merugikan pihak manapun). setelah mencapai kesepakatan maka kita membuat laporan yang berbentuk proposal yang akan di proses pada tahap selanjutnya, tahap validasi.

Validasi
ini merupakan tahap terakhir. dimana laporan/proposal yang sudah jadi di cek dan ditanyakan kembali pada stake holder.
pada tahap validasi S.E (software engginer) melakukan review pada semua proses yang sudah dilakukan, mengetahui error yang ada, menemukan informasi yang ilang/tertinggal, mengetahui kalau ada yang tidak konsisten, mengetahui kalo ada yang tidak realistis.

jika sudah disepakati, proposal inilah panduan/pegangan si software enginering dalam membuat software, jika ada permintaan baru oleh user, maka bisa jadi biayanya pun akan bertambah lagi.

jika proposal sudah di validasi langkah selanjutnya
membuat Use Case diagram

dengan menentukan aktor dan usecase nya
aktor orang,bagian/sistem lain yang bisa berinteraksi dengan sistem
usecase aksi yang bisa dilakukan aktor dalam sistem
usecase diagram diagram yang menggambarkan aktor dan hubungan dengan usecase yang bisa dilakukan.
misalnya
aktor mahasiswa, usecasenya mengisi krs, melihat nilai, melihat jadwal dll.
aktor dosen, usecasenya melihat jadwal, mengisi nilai, melihat nilai dll.

usecase spesification penjelasan lebih rinci tetang suatu usecase.
misalnya usecase mengisi KRS
aktor : mahasiswa
kondisi awal : sudah autodebet
main scenario : 1. mahsiswa membuka tampilan login.
2. mahasiswa memasukkan username dan password
3. mahasiswa mebuka tampilan isi KRS
4. mahasiswa mengisi KRS
5. mahasiswa menyimpan KRS dst..


selesai.. :) untuk tahap selanjutnya insyaAllah di lanjutkan dah ntar.




Artikel yang berhubungan




0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...